Efek buruk dari konsumsi makanan manis dan minuman secara berlebihan tentunya cukup merugikan tubuh. Salah satunya untuk mempercepat proses penuaan.
Padahal, gula merupakan sumber energi tubuh. Namun, konsumsi gula berlebih justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan asupan gula harian sebesar 10% dari total energi (200 kkal). Angka ini setara dengan 4 sendok makan per hari (50 g/orang/hari).
Batasan ini diberikan karena banyak bahaya yang tidak boleh dianggap enteng jika terlalu banyak mengonsumsi gula.
Menurut sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition, konsumsi makanan manis yang tinggi telah dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis, termasuk obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Lantas, apa salahnya terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dan minuman? Simak ulasan selengkapnya dikutip dari Healthline dan berbagai sumber:
Dampak Buruk Apabila Konsumsi Gula Berlebih
Penuaan Kulit Yang Dipercepat
Diet tinggi gula dapat mempercepat penuaan kulit. Ini karena makanan tinggi gula dikatakan meningkatkan pemecahan serat kolagen dalam proses yang disebut glikasi.
Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
Seperti yang telah disebutkan di atas, asupan gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan terjadinya berbagai penyakit kardiovaskular. Termasuk penyakit jantung, sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia.
Itu karena terlalu banyak gula dapat menyebabkan obesitas, peradangan, trigliserida tinggi, gula darah dan tingkat tekanan darah, semua faktor yang berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Obesitas
Mengonsumsi terlalu banyak makanan manis dan minuman juga meningkatkan risiko obesitas. Sebab, terlalu banyak gula dalam tubuh meningkatkan risiko resistensi leptin.
Leptin sendiri merupakan protein yang diproduksi oleh sel-sel lemak yang beredar di dalam darah kemudian ke otak. Protein ini adalah hormon yang menandakan Anda lapar atau kenyang.
Resistensi leptin membuat Anda terus makan karena otak Anda tidak terasa kenyang meski Anda makan banyak. Akibatnya, Anda akan terus makan, yang berujung pada kenaikan berat badan, yang berujung pada obesitas.
Diabetes Tipe 2
Selain obesitas, bahaya lain yang tersembunyi dari pecinta makanan manis adalah diabetes, terutama diabetes tipe 2. Gula tidak secara langsung menyebabkan diabetes tipe 2, tetapi penyakit ini lebih mungkin berkembang saat Anda kelebihan berat badan.
Perut Kembung
Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders, kebanyakan makanan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan gas. Gula itu sendiri adalah karbohidrat. Dibandingkan dengan gula lainnya, berikut beberapa gula yang bisa menimbulkan gas, yaitu fruktosa, laktosa, rafinosa, dan sorbitol.
Tekanan Darah Tinggi
Obesitas akibat asupan gula berlebih dapat meningkatkan kadar gula darah. Seiring waktu, ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner.
Kondisi ini juga menyebabkan tekanan darah tinggi, faktor risiko utama serangan jantung dan stroke.
Kerusakan Gigi
Sebagian besar dari Anda mungkin sudah mengetahui bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan kerusakan gigi. Pasalnya, gula dalam makanan dan minuman merupakan penyebab utama berkembangnya karies gigi (kerusakan gigi).
Hal ini karena bakteri pada plak menggunakan gula sebagai energi dan melepaskan asam sebagai limbah. Kondisi ini secara bertahap melarutkan enamel gigi, yang dapat menyebabkan karies gigi.
Masalah Kulit
Mengkonsumsi terlalu banyak makanan manis dan minuman juga dapat mempengaruhi kulit. Misalnya, susu dan permen dapat meningkatkan kadar insulin. Ini mengubah hormon lain yang memengaruhi kondisi kulit.
Meningkatkan Risiko Kanker
Makan terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko kanker tertentu. Pertama, pola makan yang kaya akan makanan dan minuman manis menyebabkan obesitas, yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker.
Sebuah studi terhadap lebih dari 430.000 orang, dimulai dari Healthline, menemukan bahwa asupan gula tambahan secara positif dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kerongkongan, pleura, dan usus kecil.
Studi lain menunjukkan bahwa wanita yang makan roti manis dan kue kering lebih dari 3 kali seminggu 1,42 kali lebih mungkin terkena kanker endometrium daripada wanita yang makan makanan ini kurang dari 0,5 kali seminggu.
Bikin gemuk
Gula tambahan yang salah satunya berasal dari minuman manis bisa membuat berat badan bertambah. Minuman manis seperti soda, jus buah, dan teh manis mengandung fruktosa tinggi. Fruktosa adalah gula sederhana.
Mengutip Healthline, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa asupan fruktosa berlebih dapat menyebabkan resistensi terhadap leptin. Leptin adalah hormon penting yang mengatur rasa lapar dan memberi tahu tubuh untuk berhenti makan. Dengan kata lain, minuman manis tidak mengurangi rasa lapar.
Memicu Jerawat
Jerawat dapat muncul jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dan minuman. Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti permen, dapat meningkatkan gula darah.
Akibatnya, kadar gula darah dan insulin melonjak. Ini meningkatkan produksi androgen, produksi minyak, dan peradangan, yang semuanya berperan dalam perkembangan jerawat.
Penurunan Energi
Terlalu banyak konsumsi gula justru dapat merusak otak. Anda akan kesulitan berkonsentrasi dan berujung pada “kabut otak”.
Selain Itu, Gula Yang Berlebihan Dari Berbagai Sumber Juga Akan Mengurangi Energi Tubuh.
Perubahan Suasana Hati
Selain membuat lelah, kelebihan gula juga bisa membuat Anda mudah tersinggung dan moody. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa asupan gula yang lebih rendah dapat dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik.